Dalam kenyataannya, cita-cita kapitalisme untuk mewujudkan tata masyarakat dan tata dunia yang manusiawi tidak kunjung terwujud. Kondisi dunia yang telah dihegemoni oleh kekuatan kapitalisme global yang mencengkram menghasilkan kehidupan yang kontradiktif. Dampak negatif dari sistem kapitalisme ternyata sangat mengejutkan. Proses alienasi masih terus berjalan. Penderitaan dan kecemasan manusia semakin besar. Disparitas antara pemilik kapital dan kaum pekerja semakin besar. Tenaga kerja manusia direduksi menjadi sarana modal produksi.
Semakin subur lahan kapitalisme di sebuah negara, seharusnya semakin berkembang pulalah kritik yang tajam atasnya. Sistem yang pongah itu tak bisa dibiarkan bersimaharajalela tanpa kritik. Ketidak-seimbangan hubungan kekuasaan (buruh-majikan, petani-tuan tanah, wanita-pria, desa-kota, tradisional-modern) menimbulkan banyak persoalan kemanusiaan. Eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia demi kepentingan pemilik modal menjadi persoalan humanistik bangsa yang menuntut untuk dipersoalkan.
Diskursus-diskursus keilmuan, termasuk ilmu bahasa, sastra, dan budaya di Indonesia telah lama terjebak dalam sistem kapitalisme. Buku ini telah ikut mencoba merunut, memaknai, mencari alternatif agar jebakan kapitalisme itu tidak sampai menciptakan disparitas, alienasi, dan degradasi nilai manusia menjadi sekadar komoditas. Itulah sumbangan humaniora bagi bangsa ini, yaitu menghargai martabat luhur manusia dan turut menciptakan keadilan sosial bangsa Indonesia.
Rp 74.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Bahasa, Sastra, Dan Budaya Indonesia Dalam Jebakan Kapitalisme
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Universitas Sanata Dharma
Edisi: 2011
Halaman: 4205
Ukuran: 16 X 23 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Lokasi: