Sampai sekarang belum ada uraian terinci mana-mana saja dari dua nilai itu yang berhasil diolah dan dikemas oleh Soekarno sehingga menjadi sebuah kemasan (filsafat) baru, Pancasila, yang telah kita sepakati menjadi dasar negara kita.
Buku ini juga dimaksudkan bahwa yang dilakukan Soekarno bukan hanya sekedar menggali melainkan juga mensintesiskan atau memadukan antara hasil galian nila-nilai pribumi Nusantara itu sendiri dengan aspirasi filsafat, politik, dan agama pendatang (dari luar Indonesia). Dan ini merupakan sebuah sinkretisme yang kreatif dari Soekarno untuk menjawab pertanyaan ketua BPUPKI, apa dasar negara kita.
Dalam Ekonomi (Sosialis) Pancasila Vs Kapitalisme ini juga dipertegas dari pendirian yang pernah dan selalu ada bahwa Pancasila itu adalah dasar dan sekaligus tujuan untuk mencapai masyarakat "sosialis" Indonesia. Pernyataan ini pernah dilontarkan oleh Bung Karno sendiri dalam beberapa kesempatan (dan tulisannya) dan para pemikir Ekonomi Pancasila (kerakyatan) yang lain. Diantaranya: Bung Hatta, Emil Salim, Mubyarto, Revrisond Baswir, Sri Edhi Swasono, dan Mayjend. Saurip Kadi. Dengan demikian ekonomi Pancasila adalah bersebrangan dengan (atau lawan dari) sistem Ekonomi kapitalis (Neoliberalis).
Rp 33.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Ekonomi (Sosialis) Pancasila Vs Kapitalisme
Penulis: Djoko Dwiyanto, Ignas G. Saksono
Penerbit: Keluarga Besar Marhenisme DIY
Edisi: Cetakan 1, 2011
Halaman: 234
Ukuran: 14 x 21 x 1 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Bekas Koleksi Pribadi
Lokasi: 330/Dwi/e