—Publisher Weekly
“Tulisan yang mendebarkan tentang WikiLeaks dan sosok di belakangnya.”
—Brisbane News
Sekitar 26 tahun silam, FBI, NSA, dan Departemen Kehakiman AS menuntut hukum keras dan mengharuskan publik patuh terhadap “kriteria pengenkripsian pemerintah”. Dengan kata lain, mereka berupaya menghalangi kebebasan berbicara dengan cara yang tak terdeteksi. Layaknya mengharamkan amplop tertutup untuk surat-menyurat dan menggantinya dengan kartu pos untuk mengirimkan surat pribadi.
Sementara kebebasan dibungkam, pemerintah negeri adikuasa leluasa menutup mata media melalui pembelokan informasi atas kejahatan perang. Geram terhadap aturan tersebut, Julian Assange dan sekelompok elite peretas lain mencoba melakukan perlawanan. Mereka merintis WikiLeaks, sebuah arena di dunia maya untuk mengungkap perilaku ilegal yang di tubuh pemerintahan. WikiLeaks menghalalkan “pembocoran dokumen secara massal” dan melindungi para peniup peluit pemberani di seluruh dunia.
Buku The Most Dangerous Man In The World ini mengungkap keberanian serta kelihaian peretas dunia maya dalam mengungkap informasi rahasia ke publik. Khususnya, sebuah perlawanan berani dari seorang warga sipil bernama Julian Assange dalam menghadapi raksasa spionase AS dan negara adikuasa lainnya
Rp 64.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: The Most Dangerous Man In The World
Penulis: Andrew Fowler
Penerbit: Bentang Pustaka
Edisi: 2015
Halaman: 338
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Lokasi: