Ann Brooks menunjukkan bagaimana feminisme telah beranjak dari fondasinya dalam model humanis liberal Pencerahan Barat sejak periode Gelombang Kedua, dan bagaimana tantangan wacana subaltern telah memaksanya untuk mendefinisikan kembali dirinya dan supaya lebih tanggap terhadap tantangan politik dan etik. dalam buku ada 9 bab masing nmasing dari bab tersebut melihat posfeminisme yang berhubungan dengan:
- Epistemologi feminis
- Foucault
- Teori psikoanalisis dan semiologi
- Posmodernisme dan poskolonialisme
- Politik Kebudayaan
- Kebudayaan pop
- Film media
- Seksualitas dan identitas
Buku Posfeminisme ini membahas kebudaayaan pop dan menyimpulkan bahwa persimpangan perdebatan posfeminisme dengan budaya pop kaya akan potensi untuk menyelidiki politik representasi dan persolaan identitas elemen-elemen ini penting untuk menjelaskan plualisme feminis dalam pertemuaan dalam kebudayaan, khususnya posmodernisme. Bab ini telah mempertimbangkan pendefinisian kembali dan evaluasi posfeminisme atas budaya pop sebagai suatu area kontentasi politik dan resprenstasi. Perbedaan tersebut dapat dilihat seputar Madonna sebagai ikon budaya pop, persimpangan posfeminisme tentang Madonna dapat dipandang mewakili momen intervensi posfeminisme sebagai suatu kerangka referensi, mungkin pada saatnya nanti dapat diterima sebagai pengganti yang jelas dari feminisme gelombang kedua dari mereferensikan keragaman konseptual dan teoritis serta merangkum gebrakan politik filosofis yang beragam untuk perubahan.
Rp 77.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Posfeminisme & Cultural studies
Penulis: Ann Brooks
Penerbit: Jalasutra
Edisi: 2008
Halaman: 365
Ukuran: 15 X 21 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Lokasi: