Buku
Klub Solidaritas Suami Hilang ini membuktikan bahwa regenerasi cerpenis di Indonesia berlangsung secara terus-menerus dan simultan. Karya-karya para cerpenis kawakan seperti Gerson Poyk, Putu Wijaya, Budi Darma, Arswendo Atmowiloto, Gde Aryantha Soetama, dan F Rahardi, bersanding dengan karya-karya para cerpenis yang lebih muda seperti Seno Gumira Ajidarma, Jujur Prananto, Agus Noor, Indra Tranggono, Gus tf Sakai, Triyanto Triwikromo, Damhuri Muhamad, Intan Paramadhita, Noviana Kusumawardhani, AK Basuki, dan Dewi Ria Utari. Bahkan memasukkan juga nama-nama muda seperti Sungging Raga, Guntur Alam, A Mutaqqin, dan Zaidinoor. Karya-karya mereka menumbuhkan optimisme bahwa sastra kita tak pernah mati!
INFO BUKU
Judul: Klub Solidaritas Suami Hilang
Penerbit: Kompas
Edisi: Cetakan Ketiga April 2015
Halaman: 216
Ukuran: 14 x 21 x 1.5 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Lokasi: 813/Kom/k/d10