Perkembangan ilmu-ilmu sosial -- kecuali ekonomi, terlebih lagi di negara berkembang -- memang tidak sepesat ilmu-ilmu alam. Keadaan ini dapat diatasi, salah satunya bila para ilmuwan sosial mampu berpikir kritis, independen, apolitis, berpihak pada kebenaran, selain diperlukan suasana keterbukaan. Hal ini dimaksudkan agar mereka mampu menganalisis persoalan secara jernih, lugas, menjelaskan dan tidak spekulatif. Bila ini tercapai, maka ilmu sosial sebenarnya sudah memberikan kontribusi yang maksimal, sebab bukan tugas utama ilmu-ilmu sosial untuk mengusulkan jalan keluar, apalagi menyelesaikan persoalan. Tugas seperti itu mungkin lebih cocok dijalankan oleh pengambil keputusan atau birokrasi.
Buku yang menghimpun sejumlah ide dari para ilmuwan sosial Asia Tenggara dan Eropa ini lebih memperlihatkan hasrat para ilmuwan sosial menggunakan ilmu mereka untuk merefleksikan atau bertindak demi pembangunan masyarakat Asia Tenggara, yang tentu saja tetap berpegang pada prinsip-prinsip fungsi ilmu-ilmu sosial itu sendiri.
Rp 38.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Ilmu Sosial di Asia Tenggara: Dari Partikularisme ke Universalisme
Penulis: Nico Schulte Nordholt & Leontine Visser
Penerbit: LP3ES
Edisi: 1997
Halaman: 201
Ukuran: 15.5 x 23 x 1 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Bekas Koleksi Pribadi
Lokasi: 300/Nor/i/d20