PENGANTAR SOSIOLOGI SASTRA, Faruk

Dengan mengambil pendekatan marxis sebagai titik awal diskursus karena tradisi ini di nilai kuat, integral dan sistematis, buku ini secara tekun dan cermat meratas jalan yang penuh kesukaran dalam teorisasi sosiologi sastra. Akan tetapi, bersama dengan itu, dilakukan peninjauan secara kritis terhadap tradisi marxis tersebut, karena tradisi ini dianggap terlalu reduksionis, simplistis, dan berpandangan sepihak. Untuk itu, sembari memaparkan dan meninjau teori-teori sosiologi mengenai sastra yang relevan dengan tradisi marxis tersebut, dari yang mempertegas, menyempurnakan, hingga bertentangan denganya, buku ini mengajukan tawaran untuk mengatasi berbagai kelemahan tradisi marxis tersebut. Yang layak di catat lagi. buku ini bukan lagi berbicara mengenai teori sosiologi secara general, melainkan juga secara khusus, yakni menerapkanya dalam kasus sastra Indonesia. Misalnya saja penerapan teori strukturalisme-genetik oleh Watson, dan juga penerapan teori hegemoni Gramsci oleh Ariel Heryanto.

Wawasan teoretis itu makin lengkap dengan memaparkan teori lain di luar tradisi marxis: dari teorifungsional hingga postmodern. Ini penting karena di dalamnya di kemukakan kelemahan mandasar dari seluruh tradisi marxis, terutama ke cenderunganya pada totalitarianisme. selain itu, ia pun membuka cakrawala pada wawasan teoretis mutahir. Sebagai pengantar buku ini penting dan komprehensif. Apalagi dalam edisi revisi kali ini penulis menambahkan dua bab baru, yaitu bab mengenai sosiologi dan mengenai sastra; dan juga memperbanyak contoh-contoh dari konsep yang telah ada sebelumnya.