KEHIDUPAN LIAR, Michel Tournier

KEHIDUPAN LIAR, Michel Tournier

Pengalaman  Alexandre Selcraig, orang Skotlandia, yang terdampar pada sekitar tahun 1703 di pulau Mas a Tierra di lautan Pasifik, dan hidup terkucil di situ selama bertahun-tahun, sebelum diselamatkan oleh sebuah kapal Inggris, telah memberi inspirasi kepada banyak pengarang untuk menulis karya fiksi. Di antaranya yang paling terkenal adalah kisah Robinson Crusoe karangan Daniel Defoe. Karya itu ditulis pada tahun 1719, beberapa tahun setelah Alexandre Selcraig kembali ke Inggris (1711).

Sukses yang diperoleh karya fiksi itu telah merangsang pengarang-pengarang yang hidup belakangan untuk menulis tiruan atau versi-versi lain dari kisah petualangan itu. Jules Verne misalnya, yakni Bapak Karya Fiksi Ilmiah Perancis, pernah menulis L'Ile Mysterieuse atau Pulau Misterius pada tahun 1874. Apabila Daniel Defoe lebih menonjolkan petualangan Robinson, maka Jules Verne lebih menekankan pada kreasi-kreasi dan penemuan ilmiah kelima tokohnya dalam usaha mereka untuk bertahan hidup di pulau yang tidak sesubur tempat terdampar Robinson Crusoe. Tokoh Daniel Defoe berhasil pulang ke tanah airnya yang penuh peradaban, Inggris, dan hidup sesuai norma-norma yang berlaku, sedangkan tokoh-tokoh Jules Verne tenggelam bersama oulau mereka ketika terjadi gempa bumi.

Dalam mengungkapkan kisah Kehidupan Liar ini, Michael Tournier yang menerbitkan karyanya pada tahun 1971, lebih menonjolkan tokoh Vendredi (Si Jumat) dan perkembangan kejiwaan Robinson sebagai manusia yang hidup terkucil jauh dari apa yang disebut "peradaban", dalam usahanya untuk tetap bertahan hidup dengan jiwa yang sehat. Michael Tournier ingin menunjukkan bahwa istilah "liar" itu sebenarnya tidak tepat. Vendredi hidup dalam suatu "peradaban lain" yang berbeda dari peradaban-peradaban Barat, dan sangat menarik untuk disimak. Tokoh Vendredi (Si Jumat) dari Michel Tournier hanyalah seorang budak primitif yang harus menerima perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk dari Robinson, orang Barat yang berpretensi sebagai manusia "beradab". Tak tersirat sedikit pun -- dalam karya yang diterbitkan sebelum etnografi dikenal orang itu -- kemungkinan bahwa Robinson dapat banyak belajar dari Vendredi. Akhir kisah menunjukkan dengan jelas gagasan itu: Vendredi ikut pulang bersama Robinson ke Inggris dan hidup sesuai peradaban yang berlaku di negeri itu. Dalam kisah Michel Tournier pun Vendredi memang tergiur pada peradaban negeri lain itu dn ikut bersama kapal yang singgah di pulaunya. Namun sebaliknya Robinson, yang telah berpengalaman hidup di negerinya, kecewa melihat tingkah laku manusia-manusia yang ada di kapal tersebut, dan lebih suka meninggali dirinya di pulau yang telah terlanjur dicintainya itu.

Kisah Robinson versi Michel Tournier ini mulai diterjemahkan pada tahun 1989, dalam rangka kuliah Latihan Menerjemahkan oleh mahasiswa-mahasiswa Program D-4 Terjemahan, Program Studi Perancis, Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Dalam satu semester berhasil diterjemahkan sekitar 50% karya ini, yang kemudian disunting oleh Ida Sundari Husen untuk keperluan penerbitannya. Yang 50% lagi diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen sendiri. Berkat bantuan Bureau d'Action Linguistique Kedutaan Perancis di Jakarta dan PT Dunia Pustaka Jaya, terjemahan karya menarik ini diterbitkan agar dapat dinikmati oleh pembaca di Indonesia. Selain itu, juga untuk merangsang kegiatan mereka menerjemahkan karya-karya terbaik Perancis, yang jumlahnya tidak sedikit

Rp 35.000

Beli Sekarang
sold
Berat (gram)700


INFO BUKU

Judul: Kehidupan Liar
Penulis: Michel Tournier
Penerbit: Pustaka Jaya
Edisi: Cetakan Pertama, 1992
Halaman: 144
Ukuran: 13 x 19 x 1 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Bekas Koleksi Pribadi
Lokasi: 843/Tou/k

Kode: Masukkan kode negara.
Telepon: Masukkan nomor telepon.


Checkout Sekarang