BERDAMAI DENGAN STRESS, Leila Ch. Budiman

Manusia tidak mungkin menghindarkan diri sepenuhnya dari stres. Stres hadir dalam rasa lapar, haus, takut, kebutuhan akan teman, merasakan tantangan atau kegagalan untuk mewujudkan keinginan atau harapan, tuntutan orang lain di kantor, masyarakat, atau keluarga. Hal ini sudah merupakan hal yang lumrah dalam diri manusia selama hayat dikandung badan. Bahkan dapat dikatakan stres sebetulnya diperlukan untuk mendorong kemajuan asal tidak sampai berlebihan. Tanpa stres mungkin orang tidak dapat maju dalam hidup, berkarier, maupun belajar.

Bagaimana mensiasati agar stres itu tidak menjadi berlebihan sehingga membahayakan atau mengganggu kehidupan?

Orang dalam kondisi stres apapun harus belajar untuk menerima diri apa adanya. Orang yang mampu menerima diri akan mampu menerima orang lain dengan segala perilaku, cacat-cela, serta kelebihannya. Penerimaan itu akan menjadi "modal awal" bagi pengembangan pribadi yang pada gilirannya akan berguna untuk lingkungannya. Dengan menerima, orang akan mampu memberikan sesuatu kepada sesamanya. Itulah "obat stress".

Stres jangan dibiarkan mendikte hidup. Namun, hal itu diarahkan untuk memacu perkembangan diri yang memberikan nilai tambah atau makan lebih berbobot pada kehidupan setiap manusia. Hal itu merupakan proses belajar terus-menerus sepanjang hidup.