“mereka yang kalah dalam pilkada, menumpahkan kekecewaan dengan bahasa kekerasan. Yang kalah dalam sengketa tanah, mengumbar kekerasan sebagai bahasa komunikasi. Kelompok tertentu dalam umat agama, juga tak malu lagi menggunakan bahasa kekerasan saat menjajakan keyakinannya. Malah, institusi yang diamanahi menjaga tegaknya hukum, justru pasang aksi jual beli argument dengan bahasa kekerasan. Konflik KPK-Polri; contoh paling buruk dari bahasa kekerasan dalam dunia hukum.” [Bahasa kekerasan]
“Kalau mungkin berjuang untuk bisa hidup di jalan Tuhan apakah salah merekonstruksi keyakinan yang membabibuta dengan jargon mat idi jalan Tuhan? Hidup di jalan Tuhan, di mata Penulis buku ini, meniscayakan perjuangan melawan penindasan, mempersempit disparitas antara yang kaya dengan yang miskin, mengikis seoptimal mungkin kebodohan yang membelit, dan menerjang perbudakan melembaga. Hanya dengan pilihan terus hidup di jalan Tuhan, jihad akan menemukan maknanya dalam bentuk lain.” [Hidup di Jalan Tuhan].
Rp 81.000 | |
Beli Sekarang | |
Tersedia | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Memungut Remah-Remah Kehidupan
Penulis: Jannus T.H. Siahaan
Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Edisi: 2014
Halaman: xviii + 278
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru
Lokasi: 070/Sia/m