Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada dititik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusasteraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman Rumah Kaca ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda.
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku, Dan roman keempat ini, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kaum pergerakan dalam sebuah operasi pengarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang ditaruh dimana-mana untuk merekam apapun yang digiatkan aktivitas pergerakan itu. Pram dengan cerdas mengistilahkan politik arsip itu sebagai kegiatan pe-Rumah Kaca-an.
Novel besar berbahasa Indonesia yang menguras energi pengarangnya untuk menampilkan embrio Indonesia dalam ragangan negeri kolonial. Sebuah karya pascakolonial paling bergengsi.
Rp 40.000 | |
Beli Sekarang | |
sold | |
Berat (gram) | 700 |
INFO BUKU
Judul: Rumah Kaca
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Edisi: Cetakan ke 9, 2011
Halaman: 646
Ukuran: 20 x 14 cm
Sampul: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Kondisi: Buku Baru Stok Lama
Lokasi: 813/Toe/r